Tuesday, May 27, 2008

Saling bajak di Bank Syariah makin marak


Oleh Hery Trianto
Bisnis Indonesia

Jakarta: Persaingan memperebutkan sumber daya manusia perbankan syariah berkuaitas tahun ini akan makin ketat menyusul masuknya para pemain baru baik dari unit usaha syariah maupun bank syariah

Kondisi ini, menurut Direktur Bank Muamalat H, M Hidayat sebenarnya mulai mengkhawatirkan mengingat perbankan syariah memiliki tanggung jawab bersama untuk mengakselerasi pertumbuhan menjadi 5% dari total aset industri perbankan.
“Memang tidak pernah secar terang-terangan sebuah bank membajak. Tetapi itulah itulah kenyataannya, tentu banyak alsan yang dipakai untuk menghindari istilah pembajakan. Padahal kita punya tanggung jawab yang sama,” tuturnya kepada Bisnis, kemarian
Menurut Hidayat, kecenderungan aksi perekutan pegawai bank Syariah dari bank lain ini telah menggejala sejak dua tahun belakangan. Tetapi, katanya, terasa makin besar dalam satu tahun terakhir.
“Tahun ini tak kurang dari 20 orang kru di level menengah Bank Muamalat pindah ke bank lain. Saya kira memang harus segera dipikirkan etika bagaimana cara seperti ini bisa dilakukan dengan elegan,” katanya.
Tahun ini Bank Indonesia memproyeksikan ada 1.200 pembukaan office channeling –kantor layanan syariah dicabang konvensional. Pada saat yang sama sedikitnya lima bank umum Syariah baru akan berdiri seperti Bank Bukopin Syariah –konversi dari bank persyarikatan, Bank Victoria Syariah –konversi Bank Swaguna
Bank sentral juga mengungkapkan perbankan Syariah membutuhkan sumber daya insani sekitar 14.000 orang guna memenuhi pertumbuhan kantor bank syariah sampai dengan akhir 2008 ini, dua kali lipat dari tenaga kerja saat ini.
Direktur Bank Mega Syariah Ani Murdiati mengakui kebutuhan sumber daya manusia yang cukup besar hampir di semua lini bisnis bank syariahtidak diikuti ketersediaan kualitas tenaga kerja yang cukup memadai. Itulah yang menjelaskan terjadinya perpindahan dari satu bank ke bank lain.
“Tahun ini saja kami merekrut 100 orang karyawan baru. Bank-bank lain pasti akan melakukan hal serupa mengingat akan lebih banyak dibuka Bank Umum Syariah,” tuturnya.
Berdasrkan penelusuran bisnis, perputaran bankir syariah berlangsung makin cepat. Direktur Bank Mega Syariah Budi Wisakseno adalah salah satu pelopor perpindahan setelah lama berkarier di Bank Muamalat.
Kepala Divisi BNI Syariah Ismi Kushartantoadalah contoh lain. Sejak lepas menjadi Direktur Bank Syariah Mandiri, bankir yang memulai karier di Bank Mandiri inisempat memimpin BII Syariah dan Bank Permata Syariah.
Direktur Bank Syariah Mandiri Zainal Fanani mengatakan kebutuhan sumber daya manusia untuk perbankan syariah sudah menjadi keniscayaan. (hery.trianto@bisnis.co.id)

1 comment:

  1. Bos.....ini artikelny bagus, cuman perlu diupdate aja

    ReplyDelete